KH SUPONO MUSTAJAB AJAK SUMANTO PENGAJIAN DI BINANGUN
Selasa, 13 Juli 2010 10:52:17 - oleh : Humas Cilacap
Masih ingat Sumanto? Sebaiknya jangan meremehkan orang yang satu ini. Sang kanibalis itu datang ke Desa Pagubugan Kecamatan Binangun Kabupaten Cilacap untuk mengisi pengajian, Senin malam (12/7). Warga Desa Pelumutan, Kecamatan Kemangkon, Purbalingga itu mendampingi KH Supono Mustajab, pengasuh Pondok Rehabilitasi Mental An Nuur pada acara Haflah Imtihan dan Ikhtitam ke 15 Pondok Pesantren Raudlotut Tholabah. Sumanto menjadi daya tarik sendiri bagi warga setempat, bahkan diantara mereka tampak mendekat dan menyalami ketika ia dan rombongan tiba di lokasi pengajian.
Sumanto yang duduk di deretan kursi depan bersama Wakil Bupati Cilacap H Tatto Suwarto Pamuji, Muspika serta Camat Binangun Heru Susetyo, tampak tenang dan sesekali melempar senyum.
"Sumanto sudah sering diajak Pak Kiai mengikuti pengajian di berbagai tempat, bahkan dia pernah diajak untuk memberi tausiyah di Islamic Kasim Tuet Memorial College Chai Wan, Hongkong," ujar Sugimin yang ikut mendampingi Sumanto.
Menurutnya, sejak Sumanto menjadi penghuni Panti Rehabilitasi Jiwa dan Narkoba selalu menyempatkan shalat berjamaah di mushola panti. Bahkan, terkadang dia menjadi imam bagi teman-temannya sesama penghuni panti.
"Sumanto biasanya memberikan ceramah singkat untuk mengingatkan diri sendiri dan rekan-rekannya untuk tekun menjalankan ibadah dan menghargai sesama manusia setiap kali selesai shalat," tambahnya.(keen)
'Manusia Kanibal' Sumanto Lebih Mulia dari Anda, bila Anda Enggan Sedekah
PURBALINGGA (voa-islam.com) – Siapa
yang tak kenal Sumanto? Manusia seantero negeri ini pasti mengenal
namanya. Beberapa tahun silam, publik digeberkan dengan berita tak
lazim, pria warga Purbolinggo ini memiliki kebiasaan memakan mayat.
Di balik kesan angker, sadis dan
menjijikkan yang disandangnya, ternyata ‘si manusia kanibal’ Sumanto
memiliki akhlak mulia: gemar bersedekah. Jika kita yang manusia normal
ini pelit dan enggan bersedekah, maka kesalihan kita tak lebih baik dari
Sumanto. Na’udzubillah min dzalik.
Di bulan puasa Ramadhan, Sumanto, selalu
kebanjiran rezeki. Ia sering diundang menjadi bintang tamu bersama Haji
Supono Mustajab, pemilik Pesantren sekaligus Balai pengobatan: Wisma
Rehabilitasi Mental dan Narkoba di Purbalingga.
Meski hanya duduk di panggung
mendampingi Ustadz Supono yang memberikan ceramah agama, masyarakat
selalu datang karena penasaran dengan Sumanto. “Kalau ada Sumanto,
pengajiannya selalu ramai,” kata Supono, Rabu (10/8/2011).
Tak bisa dipungkiri, kehadiran Sumanto
dalam pengajian yang diasuh Ustadz Supono, adalah magnet tersendiri bagi
jamaah. Mereka sangat antusias dan penasaran ingin melihat secara
langsung sosok Sumanto, si manusia pemakan mayat yang kini sudah
bertaubat.
....Sumanto rela memberikan rezekinya itu untuk disumbangkan kepada pengemis dan pengamen...
Menurut Ustadz Supono, sekali pengajian
infak yang bisa dikumpulkan melejit mencapai Rp 9 juta. Dari infak
tersebut, Sumanto tentu mendapatkan bagian berupa honor.
Uniknya Sumanto rela memberikan
rezekinya itu untuk disumbangkan kepada pengemis dan pengamen. Namun
Supono tidak memerinci berapa banyak sumbangan yang diberikan Sumanto
untuk bersedekah itu.
So, jangan kalah sama Sumanto. Melalui
momen bulan Ramadhan ini, mari kita suburkan motivasi berinfak dalam
keadaan lapang maupun sempit. Ingatlah akan keutamaan sedekah: penolak
bala, penyubur pahala, dan melipatgandakan rezeki; bagai sebutir benih
yang ditanam akan menghasilkan tujuh cabang, yang pada tiap-tiap cabang
itu terjurai seratus biji.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar